Selasa, 24 April 2012

Headset


     Headset diciptakan pertama kali pada tahun 1910 oleh Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford. Namun penemuannya ini tidak langsung menjadi perhatian publik, karena seperti layaknya penemu-penemu pada zaman itu, Baldwin tidak berminat untuk memproduksi temuannya secara massal.

   Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. Teknologi headset sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi telepon selular.

    Pada Perang Dunia I, angkatan laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memproduksi 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset dipakai dalam kokpit pesawat terbang. Para pilot menyukainya karena headset ini ringan dan nyaman dipakai. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telepon pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan berkembangnya telepon selular, headset jenis nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer dipakai.

Keroncong

        Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

Senin, 23 April 2012

Gendang

Gedang termasuk dalam klasifikasi Alat Musik perkusi. Gedang terbuat dari kayu  dengan selaput ( membran) yang menghasilkan bunyi bila dipukul. Ada berbagai ukuran gendang, yaitu gendang kecil, sedang dan besar. Gendang kecil biasa disebut rebana. Gendang yang berukuran sedang dan besar ada juga yang menyebutnya redap. Selain itu, ada juga gendang yang kedua sisinya ditutup dengan kulit yang diikat dengan tali yang terbuat dari kulit atau rotan sedemikian rupa sehingga dapat dikencangkan dan dilonggarkan.

Cara memainkan Alat Musik Tradisional ini dengan cara dipukul, baik dengan tangan saja atau dengan alat pemukul gendang. Gendang mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengiring Tarian Pencak Silat, pembawa tempo atau penegasan dinamik sebuah orkes, atau sering juga hanya sebagai pelengkap untuk lebih meramaikan suasana.

Rebana

        Rebana merupakan alat musik tradisi islami, di buat dari bahan kayu pilihan berbentuk bundar, pipih dan berlobang di tengahnya. di satu sisi sebelahnya di pasang kulit yang telah di samak. kalau di pukul pake telapak tangan maka akan mengeluarkan bunyi nada suara.
 

Rebana biasa di mainkan untuk mengiringi kitab barzanji, simthu duror, Ad'dibai, maulid dan sholawat Nabi SAW.

Tapi pengembangannya sekarang sudah meluas dan modern. Ada yang untuk mengiringi tari-tarian, instrument musik, sampai ada yang sekedar di jadikan barang cinderamata.


Rebana di Bumiayu berdiri sekitar tahun 1954-an, berawal dari angan-angan dan kejelian bapak MADALI yang mempunyai keterampilan dalam menciptakan dan mengolah bahan kayu menjadi sebuah rebana. rebana yang di hasilkannya juga hanya terdapat satu macam yaitu berukuran 37-40 cm.


Kegiatan itu di lakukan selama puluhan tahun untuk mengisi waktu kesibukan di sela-sela waktu luang beliau bertani. Dan di kerjakan bersama seorang bapak bernama TOIP ( ayahanda ) yang sama-sama seoarang petani.


Tahun demi tahun puncaknya tahun 1999 Rebana di Bumiayu mengalami perkembangan yang pesat dan meluas, banyak kemajuan dalam membuat ragam jenis rebana hingga sekarang. Ada rebana qasidah / LASQI, Rebana Hadroh / simthu duror, Rebana Diba, Rebana MAPSI ( mata pelajaran seni islam ), rebana marawis, Hajir Marawis, Rebana Jawa/ Bass demak, dan Bedug Masjid/ musholla


dari ragam jenis alat musik modern terdiri dari dari Drum set, Drum Band, Marching Band, aneka kendang, Tamrien / tamborien, dan instrument musik modern lainnya


Senin, 16 April 2012

Gitar bass

    Gitar bass listrik adalah alat musik senar yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).

tambahan:
    bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar electric biasa, hal ini dikarenakan senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi takanan pada "neck" (leher gitar.selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.


   ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan ciello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), electric bass (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta "fretless" bass yang sama dengan electric bass tapi tidak ada fret(kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja fretless bass mirip dengan contra/ciello bass hanya saja berbentuk gitar electric.


Senar dan tuning
  
Empat senar

Biasanya di-tune "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C"
Lima senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".
Enam senar
Biasanya di-tune "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga suka dipakai.

     Tuning di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), dimana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).

Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar ataupun enam senar dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dipungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya.

Rabu, 11 April 2012

Gitar listrik

     Sejarah gitar listrik bermula pada tahun 1930, ketika seorang yang bernama George Beauchamp mulai mencari cara untuk menambah volume gitar. Diketahui jika suatu kawat di beri gaya medan magnet maka dapat menciptakan arus listrik. Atas dasar pemikiran ini Ia meneliti dan mengadakan suatu percobaan dengan jarum Gramopon (pada dasarnya teknologi ini bisa didapati pada motor-motor listrik, generator, jarum gramopon, radio dan mic). Ia percaya bahwa jika dawai gitar digetarkan dekat medan magnet akan bisa diubah menjadi arus-arus listrik dan kemudian dikonversi kembali menjadi gelombang suara melalui speaker.
Setelah percobaan berbulan-bulan dan bekerja sama dengan Paul Barth maka terciptalah pickup pertama yang sederhana terdiri dari 6 kutub dan tiap-tiap kutub untuk masing-masing dawai. Pickup berisi kumparan yang digulung rapi. Menurut ceritanya, Ia mengambil kumparan itu dari mesin cuci dan melilitnya kembali dengan motor mesin jahit. Penemuannya ini sangat dihargai dan mendapatkan hak paten.
Dengan penemuannya ini maka langkah selanjutnya Ia mencari orang yang mau bekerja sama dan membantunya dalam soal dana. Ia menghubungi Adolph Rickenbacher temannya dulu di National String Instrument Company tempatnya bekerja. Mereka bekerja sama dan membentuk sebuah perusahaan dengan nama Instrumens Rickenbachers. Akhirnya Mereka mulai memproduksi gitar listrik pertama yang disebut “The Frying Pan” (mungkin karena badan gitarnya terbuat dari panci). Ini yang membuat perusahaan mereka tertulis dalam sejarah sebagai pabrik yang pertama membuat dan memproduksi gitar listrik.
Selanjutnya seseorang yang bernama Lloyd Loar memperkenalkan gitar listrik yang modelnya berbentuk gitar Spanyol. Ia dianggap yang pertama kali membuat dan memasarkan gitar model ini. Ia telah banyak melakukan percobaan-percobaan ini mulai awal 1920 dan pada tahun 1933 mendirikan perusahaan dengan nama Vivi-Tone yang merupakan anak perusahaan dari Gibson Company.
Perusahaan ini memproduksi gitar listrik dengan bentuk gitar spanyol tapi dalam satu tahun perusahaan ini tidak berhasil. Dari kegagalan ini, akhirnya mengilhami Gibson Company untuk mencoba melanjutkan menciptakan gitar listrik. Dari usaha-usaha yang dilakukan maka terciptalah gitar listrik ES-150 yang nantinya menjadi perintis gitar-gitar listrik selanjutnya.Sejarah gitar listrik berlanjut pada tahun 1933 pada saat Alvino Rey yang juga bekerja pada Gibson Company mengembangkan Pickup gitar listrik yang lebih baik selain kualitas suara bentuknya juga diubah.
Di balik Kesuksesan ES-150 masih didapati banyak kekurangan, karena badan gitar yang berongga maka getaran dari badan gitar juga ditangkap pickup sehingga ikut terdengar pada amplifier. Selain itu sering terjadi feedback dan suara-suara yang tak diinginkan. Karena itu seorang gitaris jazz terkenal Les Paul memperkenalkan solusi baru untuk membuat badan gitar padat dan tak berongga.
Pada akhirnya Ia sukses membuat gitar badan padat dan menghasilkan suara yang bagus tanpa feedback atau suara-suara yang tidak dikehendaki. Selain itu Ia menambahkan pickup pada badan gitarnya menjadi dua. Pada tahun 1946 Ia membawa gitarnya ini ke Gibson tetapi ditolak dengan alasan konsumen kurang tertarik dengan gitar badan padat. Ia merasa kecewa karena usaha yang ia rintis akhirnya gagal.
Tidak lama kemudian seorang yang bernama Leo Fender percaya bahwa gitar yang dibuat oleh Les paul dengan gitar badan padatnya akan banyak diminati oleh para konsumen. Akhirnya pada tahun 1943 ia membuat gitar badan padat yang terbuat dari kayu pohon Ek dan menyewakannya kepada para musisi agar mendapat banyak dukungan. Akhirnya pada tahun 1949 Leo Fender mendapatkan kesuksesannya dengan model gitar badan padatnya dan mendapatkan penghargaan.
Melihat kesuksesan Leo Fender dengan gitar badan padatnya maka Gibson Company Akhirnya kembali melihat contoh gitar Les Paul dan mendisainnya ulang. Pada tahun 1952 diputuskan untuk memproduksi gitar badan padat dan menjadi suatu standar industri. Walaupun inspirasinya datang dari Les Paul gitar Gibson yang sekarang kita kenal dinamai menurut nama perusahaannya.
Pada tahun 1961 Ted McCarty memperkenalkan ES-335 suatu gitar semi-hollow yaitu gabungan antara gitar berongga dan gitar badan padat. Dengan cepat gitar ini menjadi populer digunakan para gitaris-gitaris jazz diantaranya adalah BB King dan Chuck Berry.
Gibson dan Fender adalah perusahaan pembuat gitar yang telah berjasa mengembangkan instrumen ini khususnya gitar listrik dengan disain-disain yang futuristik. Keduanya sudah menjadi standar gitar bagi para musisi, seperti sekarang kita mengenal Gibson SG atau Fender Stratocaster.Setelah kedua perusahaan tersebut telah berhasil mengembangkan gitar listrik, maka mulailah banyak bermunculan perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi gitar listrik sampai sekarang.

Asal mula Gitar

Pengembangan awal instrument dawai, pada awalnya dilakukan di Eropa dengan nama Lute, berdasarkan instrumen musik yang berasal dari Arab yang bernama Oud. Oud ini memiliki 12 hingga 14 dawai (senar).
 
Lute

Lute kemudian berkembang menjadi Theorbo, yang memiliki tambahan senar (snare extra) dan tuning head sejajar dengan neck. Nada-nada pada Theorbo mencakup nada bass-bariton. Pada perkembangan selanjutnya, menjadi Arch lute, Cittern, hingga Guitarra Latina yang popular pada abad 13.
Guitarra Latina merupakan instrumen dengan 3 atau 4 pasang senar dengan bentuk body yang kecil. Instrumen ini cukup populer di abad ke-13. Fretboard nya dibuat dari kayu tetapi sisanya menyerupai Guitarra Moresca.
Perkembangan selanjutnya adalah Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan 6 pasang senar. Body-nya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dengan beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA.
Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan.
Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.
Baroque Guitar
Baroque Guitar muncul pada awal abad ke-17. Gitar ini menggunakan senar nilon, mempunyai body yang panjang dan slim dengan bagian atas dan bawah yang sama besarnya. Tuning headnya dibuat dari kayu dan dipasang seperti pada gitar klasik. Fretnya terbuat dari kayu, metal ataupun gading bersifat permanen.
Semua instrumen yang tersebut diatas kebanyakan mempunyai fingerboard yang sama tingginya dengan soundboardnya. Fingerboard yang dinaikkan seperti sekarang ini belum ada sampai dengan adanya Parlor Guitars.
Parlor Guitars sangat mirip dengan Baroque Guitar dengan perkecualian bahwa tuning untuk Parlor Guitars biasanya lebih mekanikal. Kira-kira setelah 1820, bagian bawah body dibuat lebih besar dari bagian atasnya. Gitar klasik modern yang kita lihat sekarang ini belum berkembang sampai tahun 1840 di Spanyol.