Jumat, 09 Maret 2012

sejarah iron maiden

“Up The Irons” adalah sebuah slogan salut untuk band heavy metal terbesar sepanjang sejarah, Iron Maiden, dari para penggemarnya di seluruh dunia. Sama seperti slogan “Get the led out!” untuk band Led Zeppelin.
Kalimat The Irons sendiri mengacu ke kesebelasan West Ham United. Karena ternyata, bassist dari Iron Maiden (Steve Harris) merupakan penggemar dan sempat mendaftar sebagai pemain muda sekolah sepakbola kesebelasan tersebut pada pertengahan tahun 70an. Dia pernah menjadi pemain sepakbola amatir yang bertalenta dan sering membuat gambar atau tulisan klub tersebut di bass gitarnya, dan dia menyatakan bahwa ambisi pertamanya sebelum bermusik adalah ingin menjadi pemain sepak bola profesional.
steveharris
Iron Maiden adalah band heavy metal asal dari Inggris, tepatnya dari Leyton di London Timur, yang terbentuk pada Natal tahun 1975. Iron Maiden dikoordinatori oleh pendiri band ini, yang juga sekaligus pemain bass dan penulis lagu, Steve Harris. Sejak awal mula berdirinya sampai dengan saat ini, band ini telah merilis secara total keseluruhan tigapuluh lima album: empat belas album studio, sembilan album live, empat EP, dan delapan kompilasi.
Iron Maiden telah menjual lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia, termasuk 75 juta album melalui label EMI Records. Iron Maiden memenangkan Ivon Novello Awards sebagai pencapaian internasional di tahun 2002, dan juga didaftarkan pada “Hollywood Rock Walk”–sebuah “Hall of Fame” yang dibuat sebagai penghormatan kepada lebih dari 170 musisi dan artis, termasuk Black Sabbath, Aerosmith, Judas Priest atas pengaruh mereka pada sejarah industri musik– di Sunset Boulevard, Los Angeles, California pada tur mereka di Amerika tahun 2005.
Sampai dengan Oktober 2009, Iron Maiden telah tampil di 2000 pertunjukan live di sepanjang karir mereka yang mengagumkan.
1. Tahun-Tahun Awal (1975–1978)
Nama Iron Maiden didapat Harrisdari sebuah film The Man in the Iron Mask adaptasi novel “The Vicomte de Bragelonne “, karya Alexander Dumas, yang ia tonton pada saat itu. Iron Maiden adalah seperangkat alat penyiksaan dari abad 18.
Steve Harris dan Dave Murray (gitaris) tercatat sebagai personil Iron Maiden yang paling lama berada di dalam band. Vokalis paling pertama mereka, Paul Day, dipecat karena dianggap kurang energi dan stamina di panggung. Kemudian posisinya digantikan oleh Dennis Wilcock, seorang penggemar berat band Kiss yang menggunakan api, make-up, dan darah palsu dalam setiap pertunjukan.
Dave Murray
Teman Wilcock, Dave Murray, diajak bergabung untuk menggantikan gitaris mereka yang frustrasi, Dave Sullivan dan Terry Rance—yang menyebabkan Harris membubarkan bandnya untuk sementara waktu pada tahun 1976, meski akhirnya band itu segera terbentuk kembali setelah Dave Murray masuk sebagai gitaris tunggal.
Iron Maiden merekrut gitaris lainnya pada tahun 1977, Bob Sawyer (yang menyebabkan sebuah keretakan di antara Murray dan Wilcock) mendorong Harris untuk memecat Murray dan Sawyer.
Sebuah gig (acara musik) kecil di Bridgehouse pada November 1977, dengan susunan personil sementara, Tony Moore pada keyboard, Terry Wapram pada gitar, dan Barry Purkis pada drum, disusul oleh keputusan Harris untuk memecat seluruh personilnya. Dave Murray kemudian ditarik kembali dan dengan merekrut Doug Sampson sebagai drummer mereka.
2. Mulai Terkenal (1978-1981)
Paul Di'Anno
Sebuah audisi vokalis yang mereka adakan di pub Red Lion di Leytonstone menjadi sebuah kesempatan bagi mereka menemukan Paul Di’Anno. Suara Paul yang khas dan memilukan membuat makin amtang ciri khas band ini.
Iron Maiden kemudian main dari panggung ke panggung selama tiga tahun tanpa pernah merekam musik mereka sama sekali. Pada tahun baru 1978, mereka merekam sebuah demo, The Soundhouse Tapes. Yang berisi empat lagu saja, namun terjual lima ratus kopi dalam beberapa pekan.
Satu track yang ada di dalam demo itu, “Prowler”, menempati nomor pertama pada tangga lagu Heavy Metal Soundhouse dalam majalah Sounds milik Neal Kay. Penampilan pertama dalam album ada di dalam kompilasi Metal for Muthas (rilis 15 Februari 1980) dengan dua versi awal lagu “Sanctuary” dan “Wrathchild”.
Dennis Stratton
Dari tahun 1977 sampai tahun 1978, Murray adalah pemain gitar tunggal di band Iron Maiden, sampai Paul Cairns bergabung pada tahun 1979. Tapi tak lama sebelum band masuk ke studio rekaman, Cairns meninggalkan band.
Beberapa gitaris keluar dan masuk silih berganti untuk menggantikan posisinya, sampai akhirnya band menemukan Dennis Stratton.
Sebenarnya pada saat itu Dave Murray ingin menarik teman masa kecilnya, Adrian Smith, tapi Smith sedang sibuk dengan bandnya sendiri, Urchin. Drumer Doug Sampson juga digantikan oleh Clive Burr (yang dibawa masuk oleh Dennis Stratton). Pada Desember 1979, Iron Maiden tiba pada sebuah kesepakatan dengan perusahaan rekaman major, EMI.
Album pertama Iron Maiden yang rilis tahun 1980, Iron Maiden, menempati nomor empat di tangga lagu UK Albums pada pekan pertama album itu rilis, dan dengan itu Iron Maiden menjadi salah satu yang memimpin pergerakan New Wave of British Heavy Metal. Dalam track tambahan, album tersebut meliputi lagu-lagu awal mereka yang banyak disukai seperti “Running Free”, “Transylvania”, “Phantom of the Opera”, dan “Sanctuary”—yang mana tidak dirilis dalam versi UK, tapi rilisan U.S. dan rilisan ulang.
Clive Burr
Iron Maiden main dalam tur yang saat itu sangat terkenal di UK, Metal For Muthas Tour dan Europe 80. Mereka juga menjadi band pembuka Kiss di dalam tur Eropa Kiss tahun 1980, Unmasked Tour. Iron Maiden juga menyokong Judas Priest dalam beberapa kali. Setelah ikut tur Kiss, Dennis Stratton dipecat dari band karena alas an kreativitas dan tidak cocok secara personal. Stratton digantikan oleh Adrian Smith pada Oktober 1980.
Tahun 1981, Maiden merilis album kedua mereka, yang diberi judul Killers. Album ini banyak berisi lagu-lagu yang sebenarnya ditulis untuk album pertama mereka, tapi tidak jadi karena sudah terlalu banyak. Dengan lagu-lagu yang sudah matang dan dimainkan sepanjang tur, Maiden hanya menambahkan dua track lagi untuk album kedua mereka: “Prodigal Son” dan “Murders in the Rue Morgue” (yang mana judul itu diambil dari cerita pendek Edgar Allan Poe).
Adrian Smith
3. Sukses (1981-1986)
Pada tahun 1981, Paul Di’Anno mulai menunjukkan kebiasaan self-destructive, dengan mulai menggunakan obat-obatan, meski Di’Anno sendiri tidak mengakuinya. Penampilannya mulai menjadi parah justru pada saat band ini mulai mencapai keberhasilan yang besar di Amerika. Pada akhir tahun 1981, Iron Maiden memecat Di Ano dan mencari vokalis baru.
Bruce Dickinson, dari band Samson, terpilih oleh Iron Maiden sebagai vokalis baru pada September 1981 dan segera bergabung dengan band tak lama kemudian.
Dia langsung ikut dengan Iron Maiden pada tur-tur kecil. Untuk mengantisipasi album berikutnya, Iron Maiden memainkan lagu-lagu seperti “Children of the Damned”, “Run to the Hills”, “22 Acacia Avenue” dan “The Prisoner” pada pertunjukan mereka itu, untuk memperkenalkan sound baru yang akan mereka kerjakan kepada penggemar.
Bruce Dickinson
Debut Dickinson dengan Iron Maiden pada tahun 1982 adalah The Number of the Beast, album yang membawa Maiden pertama kalinya ke tangga lagu #1 di di UK Albums dan juga menjadi Top Ten di banyak Negara.
Untuk kedua kalinya Iron Maiden melaksanakan tur, mengunjungi Amerika, Kanada, Jepang, Australia, UK, dan Jerman.
Tour mereka di Amerika menjadi sebuah kontroversi ketika Iron Maiden diklaim sebagai Satanik oleh situasi politik Amerika yang saat itu konservatif, karena judul album mereka. Grup aktivis Kristen menghancurkan rekaman Maiden (bersama dengan Ozzy Osbourne) sebagai protes terhadap band.
Dickinson pada saat itu masih memiliki keterikatan kontrak dengan pihak manajemen Samson, dan tidak diijinkan untuk menambahkan namanya pada daftar penulis lagu band lain manapun. Bagaimana pun juga, ia masih bisa menyokong Iron Maiden dengan kreativitasnya pada banyak lagu.
Nicko McBrain
Pada Desember 1982, drummer Clive Burr mengakhiri hubungan kerjanya dengan Iron Maiden karena permasalahan personal dan juga permasalahan dengan jadwal tur. Ia digantikan oleh Nicko McBrain, yang sebelumnya dari band Perancis, Trust. Segera sesudahnya, pada tahun 1983, Iron Maiden merilis album Piece of Mind, yang mencapai #3 pada tangga lagu UK, dan pertama kalinya berada di tangga lagu Amerika Utara, dengan menempati urutan tangga lagu ke 70 di Billboard 200. Piece of Mind sukses dengan single “Flight of Icarus” dan “The Trooper”.
Tak lama setelah kesuksesan Piece of Mind, Iron Maiden merilis Powerslave pada 9 September 1984. Album ini berisi lagu-lagu yang disukai oleh para penggemar seperti “2 Minutes to Midnight”, “Aces High”, dan satu lagu berdurasi 13 menit yang didasarkan pada puisi Samuel Taylor Coleridge dengan judul yang sama, “Rime of The Ancient Mariner”.
4. Eksperimen (1986-1989)
Kembalinya mereka dari liburan, Iron Maiden mengadopsi gaya yang berbeda pada album studio tahun 1986 yang mereka beri judul Somewhere in Time. Ini bukan sebuah album-konsep, meski demikian album ini bertema seputar time-travel dan tema-tema yang berhubungan dengan itu—sejarah, perjalanan waktu, dan perjalanan yang panjang. Album ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden, menggunakan synthesizer pada bass dan gitar untuk menambah tekstur dan lapisan-lapisan pada sound mereka.
Hasil eksperimen di Somewhere in Time tampak juga pada album Seventh Son of a Seventh Son yang rilis di tahun 1988 kemudian. Menambahkan eksprerimen, Maiden membuat itu menjadi sebuah album-konsep yang menceritakan kisah anak mistis, yang memiliki kekuatan clairvoyant (paranormal).
Untuk pertama kalinya, Iron Maiden menggunakan keyboard dalam rekaman, yang bertentangan dengan synthesizer gitar pada album sebelumnya. Kritikus musik mengklaim eksperimen itu menghasilkan rilisan yang lebih banyak disukai. Album itu menjadi album kedua mereka yang menduduki peringkat 1 di tangga lagu UK. Dalam Donington Park Festival, 20 Agustus 1988, pengunjung mencapai 107.000 orang; jumlah pengunjung festival terbanyak sepanjang sejarah festival. Band lain yang juga tampil pada festival tersebut di antaranya adalah Kiss, David Lee Roth, Megadeth, Guns N’ Roses, dan Helloween.
Pada tahun 1990, untuk menutup tahun ke sepuluh mereka dalam merilis single-single, mereka merilis The First The Years, sebuah serial dari 10 CD dan dobel vinyy 12”. Antara 24 Februari dan 28 April 1990, dalam masing-masing seri yang dirilis, terdapat dua single Iron Maiden, termasuk B-sides.
5. Gejolak (1989-1994)
Janick Gers
Pada tahun 1989, setelah tur bersama Iron Maiden, gitaris mereka Adrian Smith merilis album solo dengan bandnya ASAP, yang berjudul Silver and Gold. Dalam waktu rehat ini, vokalis mereka Bruce Dickinson mulai mengerjakan album solo dengan Janick Gers, gitaris Gillan (band Ian Gillan, Deep Purple), merilis album Tattooed Millionaire pada tahun 1990.
Segera sesudahnya, Iron Maiden berkumpul kembali untuk mengerjakan album baru, tapi ternyata Adrian Smith memilih untuk meninggalkan band karena kekurangan antusiasme. Janick Gers lah yang akhirnya dipilih untuk menggantikan Smith dan menjadi anggota baru Maiden pertama kalinya lagi setelah 7 tahun Iron Maiden tidak pernah ada pergantian susunan personil. Album No Prayer for the Dying, terilis pada Oktober 1990.
Pada tahun 1993, Bruce Dickinson meninggalkan Iron Maiden untuk mengejar solo karirnya lebih jauh. Bagaimanapun juga, Dickinson setuju untuk selalu diingat bersama bandnya dengan mengadakan tur perpisahan dan dua album live (yang belakangan dirilis dalam sau paket).
6. Era Blaze (1994-1999)
Blaze Bayley
Pada tahun 1994, Iron Maiden mengaudisi ratusan vokalis, dari yang terkenal sampai yang tidak terkenal, sampai akhirnya memilih Blaze Bayley, mantan vokalis band Wolfsbane. Bayley memiliki karakter vocal yang berbeda dengan Bruce Dickinson, yang akhirnya mendapatkan penerimaan yang lebih beragam.
Setelah dua tahun vakum (dan tiga tahun vakum tanpa memiliki rekaman baru) Iron Maiden kembali di tahun 1995. Merilis The X Factor, Iron Maiden memperoleh pencapaian terendah mereka di urutan tangga lagu UK sejak tahun 1981, hanya mencapai urutan 8. Penulis lagu mereka, Steve Harris, sedang mengalami masalah personal dengan pernikahannya pada saat itu, dan para penggemar serta kritikus merasakan nada di album itu sebagai releksi dari hal itu.
Di dalam album tersebut terdapat lagu yang berdurasi 11 menit, ”Sign of the Cross”, lagu Iron Maiden terpanjang sejak yang sebelumnya “Rime of the Ancient Mariner”.
Iron Maiden kembali ke studio untuk mengerjakan Virtual XI, yang kemudian dirilis pada tahun 1998. Album itu mtercatat sebagai album dengan penjualan terendah, gagal mencapai jumlah penjualan satu juta kopi untuk yang pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden.
7. Reuni (1999-2005)
Februari 1999, Bayley meninggalkan Iron Maiden dengan ijin kedua pihak (Bayley dan Iron Maiden) sama-sama mengijinkannya. Pada waktu yang sama, Iron Maiden mengejutkan penggemar mereka ketika mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan gitaris Adrian Smith kembali ke band, dengan Janick Gers tetap di dalamnya.
Iron Maiden jadi memiliki tiga gitaris dan reuni yang sukses besar, The Ed Hunter Tour. Tur ini juga didukung oleh perilisan Ed Hunter, sebuah permainan komputer, yang diambil dari nama maskot Iron Maiden, Eddie.
Iron Maiden
Perilisan album studio Iron Maiden yang pertama kalinya setelah Bruce Dickinson dan Adrian Smith kembali, adalah sebuah album tahun 2000, Brave New World. Melanjutkan album yang tematik dengan “The Wicker Man”.
Tur dunia yang mereka lakukan setelah rilisnya album itu, berisi 100 tanggal dan berpuncak pada 19 Januari 2001 di Rock in Rio festival Brazil, dimana Iron Maiden tampil di depan sekitar 250.000 orang. Penampilan itu direkam dan dirilis dalam CD dan DVD pada Maret 2000 dengan judul Rock in Rio.
Pada tahun 2005, Iron Maiden mengumumkan sebuah tur untuk memperingati 25 tahun band ini sejak rilisan album pertama, Iron Maiden, dan 30 tahun band ini berdiri. Tur ini juga dalam rangka mendongkrak angka penjualan DVD mereka yang berjudul The Early Days dan sepanjang tur tersebut mereka hanya memainkan material dari empat album pertama mereka.
Sebagai bagian dari perayaan early days mereka, The Number of The Beast dirilis ulang dan menempati peringkat ke 3 di tangga lagu UK Chart. The Early Days Tour meliputi konser di banyak stadium dan festival, termasuk juga penampilan bersejarah mereka di Ullevi Stadium di Swedia, dimana Maiden tampil di hadapan 60.000 penggemarnya. Konser ini juga disiarkan dalam televise satelit di seluruh Eropa kepada 60 juta penonton.
8. A Matter of Life And Death (2005-awal 2007)
Pada musim semi 2006, Iron Maiden merilis A Matter of Life and Death. Yang mana album ini bukanlah album-konsep, dengan perang dan agama adalah tema yang diulang-ulang dalam lirik-liriknya, sejelas yang tergambar di sampul albumnya.
November 2006, Iron Maiden dan manager mereka Rod Smallwood mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri hubungan kerja mereka dengan Sanctuary Music yang telah terjalin selama 27 tahun, dan memulai sebuah hubungan company baru yang diberi nama Phantom Music Management. Tidak ada perubahan signifikan yang terjadi.
Bruce Dickinson
Bagian kedua dari tur “A Matter of Life and Death”, yang dijuluki “A Matter of the Beast” untuk merayakan 25 tahun usia album The Number of the Beast, meliputi penampilan mereka di beberapa festival besar di dunia. Iron Maiden mengumumkan berancana untuk memainkan lima lagu dari A Matter of Life and Death dan lima dari The Number of the Beast sebagai bagian dari tema tur. Tapi kenyataannya mereka hanya memainkan empat lagu dari The Number of the Beast. Mereka main di Timur Tengah untuk pertama kalinya para acara Dubai Desert Rock Festival pada tahun 2007, di hadapan 20.000 penggemar. Mereka tampil pertama kalinya tampil di India, Bangalore, di depan 45.000 orang di Bangalore Palace Grounds. Pertama kalinya band heavy metal besar tampil di sana itu menjadi tonggak sejarah untuk India.
9. Tahun-Tahun Belakangan Ini (akhir 2007-sekarang)
Ed Force One
5 September 2007, Iron Maiden mengumumkan “Somewhere Back in Time World Tour. Setlist tur mereka terdiri dari kesuksesan mereka di era 80an, dengan menekankan pada era Powerslave untuk disain dan set panggung. Tur itu dimulai dari Mumbai, India, pada Februari 2008; dimana Iron Maiden main di hadapan hampir 30.000 orang.
Bagian pertama dari tur terdiri dari 24 konser di 21 kota, keliling lebih dari 50.000 mil dengan pesawat pribadi “Ed Force One”. Mereka main untuk pertama kalinya di Costa Rica dan Kolombia, dan juga pertama kalinya lagi di Australia sejak terakhir kali mereka main di sana tahun 1992.
12 May, Iron Maiden merilis album kompilasi baru yang berjudul Somewhere Back in Time. Itu meliputi lagu-lagu dari album pertama sampai debut mereka di tahun 1988, Seventh Son of a Seventh Son, juga termasuk beberapa versi live dari Live After Death. Dengan konser tunggal di Twickenham Stadium, UK, tur ini menjadi yang pertama dalam sejarah Stadium tersebut dipergunakan untuk pertunjukan band. Bagian terakhir dari
tur, berlangsung dari Februari dan Maret 2009, dimana Iron Maiden untuk pertama kalinya tampil di Peru dan Ekuador, dan pertama kalinya mereka datang kembali ke New Zealand setelah 16 tahun. Iron Maiden juga tampil untuk yang ketiga kalinya jarak waktu 2 tahun di India—di Festival Rock in India 2009, dengan penonton 20.000 orang. Tur ini berakhir di Florida pada tanggal 2 April.
20 Januari 2009, Iron Maiden mengumumkan bahwa mereka akan merilis sebuah film documenter di sinema-sinema pada tanggal 21 Apri, berjudul Iron Maiden: Flight 666. Sebuah film yang direkam pada bagian pertama tur “Somewhere Back in Time” mereka, dari Februari sampai Maret 2008. Flight 666 diproduseri oleh Banger Productions dan dirilis oleh Unversal Music Group di Amerika, dan oleh EMI records untuk di kegara-negara lainnya.
Dan tahun ini 2011, Iron Maiden akan mengguncang Indonesia. Mereka mengadakan konser di Jakarta dan Bali.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda